Alwahidul Mubarok
Pengajar Geografi
Kami berharap cahaya mentari bersinar pagi ini, menyambut kami datang sehabis menerjang hujan diperjalanan, merekalah mentari, senyum mereka menyinari hari-hari kami, semangat mereka kekuatan kami, sehingga kami begitu gagah menantang tanah liat berbatu, dan mempersembahkan kepada mereka sebuah keoptimisan bahwa keadaan bukan halangan untuk mengenyam pendidikan.
Meskipun bisa terhitung jemari, namun bagi kami sedikit itu berarti, kami percaya kelak mereka menjadi mentari yang menyinari negeri ini, mereka akan tumbuh sebagai pengganti kami, sebagai pengganti para pemimpin hari ini, mereka adalah simbol kehidupan masa depan negeri kami, mereka kunci generasi berlian yang perlu disiapkan untuk memancarkan kilau kesuksesan di masa yang akan datang.
Saya syukuri pertemuan dengan para guru mentari yang begitu gigih untuk peduli, yang sebenarnya mereka bisa saja memilih diam, menutup mata, menutup telinga, namun mereka memilih membuka hati untuk peduli dengan kondisi diluar diri, ini yang saya kagumi, ini yang ingin sekali saya ikuti, ketika datang tawaran bergabung dengan mentari, menjadi volunteer pengajar mentari, meskipun belum pernah saya mengukir sejarah menjadi pengajar sebelumnya, tidak ragu saya mengatakan iya.
Saya bukan guru, namun hingga hari ini saya begitu menikmati peran itu, tidak banyak yang bisa saya ungkapkan, hanya ucapan terima kasih sudah menerima saya di mentari pagi, terima kasih telah menumbuhkan rasa peduli di hati, semangat ya bapak ibu guru mentari, terima kasih.
Semoga tak padam lilin perjuangan kami, terus berkembang menerangi mimpi anak-anak di sekolah mentari pagi.
Semoga tak padam lilin perjuangan kami, terus berkembang menerangi mimpi anak-anak di sekolah mentari pagi.
0 comments :
Posting Komentar