8 Feb 2014

Alif

Alif Kholifatul Jannah
Pengajar Ekonomi & Sosiologi

Siapapun saya pikir ingin sekali berbagi namun tak semua orang mendapatkan kesempatan...entah kesempatan meluangkan waktu, kesempatan meluangkan tenaga, bahkan sampai kesempatan untuk membuat simpul senyum, karena memang ketika kita dipilih untuk hidup maka saat itulah Allah memberikan kesempatan. Dan saat aku bertemu dengan kalian, teman-teman pengajar dan anak-anaku maka kalian adalah kesempatan bagiku..... kesempatan untuk menjadikan mereka sebagai teman di sisa umurku.

Pagi itu saya sebagai guru yang memperkenalkan diri sebagai guru Ekonomi dan Sosiologi, saat disuruh mengajar itupun ga kebayang karena 2 pelajaran itu jauh sekali dari disiplin ilmu yang saya pelajari selama kuliah, namun sekali lagi bagaimana mungkin akan menyia-nyiakan kesempatan ini hanya karena masalah sepele, saya bisa mempelajarinya kembali pelajaran2 sekolahku dulu itu, bisa membaca buku-buku atau sumber-sumber bacaan lainnya sedangkan mereka...mereka membacapun dan berbahasa Indonesia saja tidak lancar lalu bagaimana mungkin kita meninggalkanmu nak.....
Kalian memang putus sekolah tetapi saat ini kalian telah bersekolah kembali walau tidak ada seragam, tidak ada bangku, hanya teras rumah orang dan satu papan tulis tipis yang memulai dan menemani langkah kita. Masih ingat bagaimana polosnya mereka ketika saya tanya ekonomi itu apa...terdiamlah..namun ada satu murid menjawab ekonomi itu "sabun" dan teman-temannyapun mengiyakan... Alhamdulillah saya masih menyimpan memori bahwa memang ada sabun colek yang mereknya Ekonomi... mungkin kita yang faham akan tertawa begitu juga saya, tapi tidak bagi mereka karena itulah yang mereka tahu sehingga pada saat menahan tawa merekapun tidak faham dan sayapun mengiyakan sambil menggiring ke pengetahuan yang benar, disitulah otak saya mulai bekerja keras bagaimana cara memahamkan mereka dengan teknik mengajar yang baik, seperti itulah... banyak sekali cerita tentang mereka sampai detik kemarin saya mengajar ada salah seorang bapak yang sambil menengok ke arah kita yang sedang belajar sambil mengatakan "neng.................." titik-titik itu saya tidak faham bapak tadi bicara apa karena menggunakan bahasa sunda, ketika saya tanya kepada salah seorang murid Akhyar menjawab bahwa yang dikatakan tadi adalah intinya ngapaing neng sekolah buat apa.... tapi saya sangat senang sekali mereka tidak menghiraukan omongan itu karena mereka tetap beraura semangat melanjutkan pelajaran yang waktu itu saya ajak mereka untuk keliling-keliling negeri benua asia :) itulah gambaran kecil dari kalian yang membuat kami mana mungkin meninggalkanmu nak... yang mengajariku tentang syukur, usaha, keikhlasan dan yakin akan kutemukan banyak lagi yang akan kudapatkan dari kalian anak-anaku...terimakasih...

dan kalian teman-teman pengajar semoga kita tetap semangat dengan medan jalan menuju ke sekolah ...SMP Mentari Pagi...semoga Allah mengganti tempuhan jalan itu dengan apapun adalah rahasiaNya, namun sebenernya tempuhan jalan kita yang becek, licin, berliku, rusak juga tempuhan tenaga dan waktu tersebut sudah tergantikan oleh tawa dan bahagianya mereka yang juga masuk dalam setiap hati-hati kami. Semoga hal kecil yang telah dikerjakan ini ada nilainya juga disisi Tuhan karena niatan kita, yang sama-sama kami berdoa dengan penuh harap agar selalu diingatkan dan diluruskan. Terimakasih para pengajar....

2 komentar :

  1. Bismillah..
    kita tidak tahu amalan mana yang akan mengantarkan kita ke surga.. termasuk bu Alif.. ntah perjalanan yang bermedankan cukup sulit ditempuh.. atau bahkan, amalan rilis blog ini.. kisah2 yang dituliskan ssangat menginspirasi karena pelaku *kyk lg baca berita aja.. ok ulangi.. ssangat menginspirasi karena tersangka.. *loh gagal faham.. dah tengah malam nih jd ga fokus, lagi banyak pikiran, jd susah tidur.. *kok jd curcol gini.. fokus fokus fokus.. ok fokus.. mengajar ya, jadi teringat kelompok2 kecil di kampus yang terkadang melaluinya, Allah mengajarkan kita bagaimana publik speaking, dan mengakselerasi diri.. sama halnya dengan mengajar, hmmm anak2 smp ya.. tahu ga bu Alif, masyarakat2 pinggiran yang sebenarnya mampu tapi tidak mendapatkan wadah, mereka aset2 bangsa.. *ngutip dari pak anis matta, eh bukan, tapi pak anies baswedan, haduw makin ngaco nih..
    ok, pernah sesekali sharing dengan teman yang terfokus mengajar dalam kelompok mentoring utk adek2 smp dan sma..
    Saya (S) : ngapain sih terfokus untuk mentoringin adek2 smp dan sma? sini loh bantuin kegiatan2 mentoring di kampus.
    Hasto *sebut saja hasto karena nams aslinya emang itu : loh kak, mbenerin moral anak2 sekarang harus mulai dari bibitnya. Saya malah prihatin dg saudara2 kita yang terfokus di kampus tapi tidak melihat adek2 kita di sekolah yang semakin terpuruk moralnya..
    Diskusi cukup panjang, dan akhirnya beliau membuat saya cukup sadar..
    sudah sudah..
    Wassalamualaikum..

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumsalam trimkasih pak izzur ikut membaca blog kami prolog comentnya emang gagal fokus ya pak ky emang curhat colongan :D iya sudah sudah juga kalo begtu hehe mohon doa agar kami bisa istiqomah jika ada donasi yg ingin disalurkan jg siap menampung *loh

      Hapus